Kamis, 24 November 2011

Sejarah pantai Watu Ulo Jember

Sekilas mungkin terdengar aneh saat mendengar nama Watu Ulo. Namun itulah nama sebuah pantai yang terletak di sebelah selatan kota jember, Jawa Timur. Menurut warga sekitar pantai tersebut di namakan Watu Ulo sebab dahulu kala ada seekor ular yang sedang bertapa di sebuah Goa yang terdapat di pantai itu. Setelah doa dari sang ular tersebut dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa, maka berubahlah ular tersebut menjadi batu yang saat ini terdapat di pantai Watu Ulo ini. Ada juga yang menyebutkan pantai ini disebut pantai Watu Ulo karena di pantai ini terdapat batu yang myerupai seekor ular. Itulah sekilas sejarah dari pantai watu Ulo ini.

Untuk menuju kesana Anda dapat menggunakan kendaraan apa saja, dan dapat ditempuh sekitar 45 KM. Pantai ini masih termasuk dalam pantai selatan yang terkenal dengan berbagai mitosnya. Namun Anda tidak perlu takut untuk berlibur ke pantai ini, karena pesona alamnya yang cukup bagus dan tidak kalah dengan pantai-pantai lokal daerah lainnya, misanya Pantai Grajagan dari banyuwangi.
Kembali pada sejarah pantai Watu Ulo. Pada jaman pendudukan Jepang, pegunungan di sekitar Pantai Watu Ulo dijadikan benteng pertahanan dan pengintaian bala serdadu musuh yang mau menyusup daratan melalui pantai. Benteng Jepang yang berjumlah lima buah tersebut oleh masyarakat setempat disebut sebagai Goa Jepang dan merupakan salah satu lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Disamping Goa Jepang, di sebelah Watu Ulo ada sebuah Goa Lawa (Goa Kelelawar) yang dihuni ratusan ribu kelelawar. Goa ini bisa dimasuki oleh pengunjung dengan menyusuri dan melewati pantai berpasir. Karena tempatnya yang sunyi dari keramaian, goa ini sering dijadikan tempat bermeditasi bagi orang-orang tertentu, apalagi mengingat goa ini mempunyai kedalaman 100 m.
Pantai Watu Ulo, yang terletak di Samudra Indonesia mempunyai panorama alam yang indah. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota (33 km arah selatan). Pantai ini selalu banyak dikunjungi wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara khususnya pada saat Hari Raya Idul Fitri.
Di kawasan pantai Watu Ulo ini masih banyak obyek wisata lain yang patut dikunjungi, seperti Pantai Payangan, Gua Jepang dan Gua Lawa yang merupakan tempat bersejarah peninggalan Perang Dunia II. Uniknya untuk mencapai gua ini para wisatawan harus menuruni “Turunan Senggol” sebanyak 66 tangga yang sangat mengasyikan.
Dari kawasan pantai Watu Ulo kearah barat terdapat obyek wisata yang tidak kalah menariknya, yaitu : Tanjung Papuma yang terdiri dari Pantai Pasir Putih dan Malikan. Obyek wisata ini mempunyai kawasan pasir putih yang mempesona dengan panorama yang asri. Dikawasan ini para wisatawan juga dapat menyaksikan kemegahan gugusan Pulau Dewa (Kresnha, Narada dan Batara Guru).
Untuk mencapai kawasan wisata ini, dari pantai Watu Ulo para wisatawan dapat berjalan kaki atau mengendarai kendaraan bermotor. Selain menikmati pemandangan pantai, pada saat cuaca baik, para wisatawan juga dapat bersampan sambil memancing ikan di laut.
Di kawasan Papuma ini masih terdapat kawasan Wana Wisata yang terletak di komplek hutan Londolampesan yang memiliki fasilitas jalan lintas panorama dan pendakian sepanjang 500 meter, bumi perkemahan, Balairung Tanjung Papuma dan kios-kios cinderamata.

Sumber By :http://cujember.blogspot.com

Disebut Watu Ulo karena di pantai itu ada sebuah batu panjang berbentuk ular (Jw. Ulo) dengan penuh sisik. Menurut cerita rakyat dikatakan bahwa pada jaman dahulu kala ada sebuah ular yang sedang bertapa di pantai itu. Setelah terkabul permohonannya kepada Yang Maha Kuasa maka berwujudlah ia menjadi sebuah batu yang persis seekor ular dengan kepalanya menjulur ke laut, sedang badannya berada di daratan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar